Inilah Cara Paling Tepat Merawat Untuk Mencegah Timing Belt Putus “Wajib Baca”
Inilah Cara Paling Tepat Merawat Untuk Mencegah Timing Belt Putus – Untuk hal ini sebelum mengetahui bagaimana cara merawat untuk mencegah timing belt putus, alangkah baiknya bila mengenal terlebih dahulu fungsi dan cara kerja timing belt pada sebuah mobil. Timing belt sendiri memiliki fungsi untuk memutar noken as “Camshaft” yang berguna untuk membuka dan menutup klep “valve” pada ruang pembakaran dengan timing atau waktu yang tepat.
Ada dua jenis klep “Valve” yakni klep intake dan klep exhaust, klep intake berfungsi sebagai saluran masuk bahan bakar dan oksigen ke dalam ruang pembakaran. Sedangkan klep exhaust berfungsi sebagai saluran buang sisa pembakaran. Nah kedua klep “Valve” tersebut digerakkan oleh perputaran noken as dan timing belt yang berfungsi untuk menggerakkan atau memutar noken as.
Bila pada saat kalian sedang berkendara kemudian tiba-tiba timing belt menjadi putus, maka akibatnya sangat fatal pada mobil kalian tersebut. Hal ini dikarenakan antara klep dan piston bertabrakan dan akhirnya hancur. Klep dan piston yang bertabrakan tersebut dikarenakan pada saat mesin sedang berjalan, proses pembakaran bekerja dengan sangat cepat, demikian juga dengan proses terbuka dan tertutupnya klep. Dan bisa jadi pada saat timing belt putus, posisi klep sedang terbuka yang akhirnya piston pembakaran menabrak klep yang terbuka tersebut.
Cara Merawat Untuk Mencegah Timing Belt Putus
Nah setelah mengetahui efek yang diakibatkan jika sampai timing belt putus pada saat mesin mobil kalian sedang berjalan, alangkah baiknya untuk mencegah sebelum hal itu terjadi, kalian melakukan perawatan pada timing belt mobil kalian. Karena jika sudah terlanjur terjadi maka untuk memperbaikinya mobil kalian harus turun mesin “overhaul” dan biayanya pun juga tidak sedikit.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau terputusnya timing belt, bisa dikarenakan oleh faktor usia timing belt itu sendiri atau terjadinya kesalahan pada saat pemasangan, karena pemasangan yang kendor atau terlalu keras juga maka akan mempengaruhi kekuatan timing belt saat melakukan tugasnya. Jadi pastikan jika saat pemasangan timing belt sudah tepat ukurannya.
Seperti halnya komponen pada mobil lainnya yang memiliki batas usia dan pemakaian, timing belt pu juga demikian, sebaiknya timing belt diganti secara berkala sesuai dengan standart dan pedoman pabrik yakni setiap pemakian 40.000 hingga 60.000 untuk timing belt pada mobil yang berbahan bakar bensin dan 100.000 untuk mobil bermesin diesel.
Tapi dalam hal ini bila penggunaan mobil sering melebihi dari beban maksimalnya atau mobil sering macet atau mogok, maka lebih baik timing belt diganti lebih cepat dari angka yang telah disebutkan diatas. Dan jika dilakukan penggantian timing belt dengan yang baru alangkah baiknya jika tensioner yang ada pada timing belt juga ikut diganti dengan yang baru.
Perawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah timing belt putus ialah dengan memeriksa apakah terjadi kebocoran oli mesin di seal oli yang terdapat pada noken as. Karena jika terjadi kebocoran oli yang mengenai timing belt maka hal ini juga akan sangat mempengaruhi daya tahan timing belt sehingga menjadi lebih mudah putus.
Demikianlah pembahasan mengenai Inilah Cara Paling Tepat Merawat Untuk Mencegah Timing Belt Putus semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: